IDENTIFIKASI BIRAHI PADA TERNAK SAPI
Siklus birahi merupakan fase-fase birahi
yang terjadi pada satu birahi dengan birahi berikutnya.
Siklus Birahi dibagi menjadi 4 fase :
- Proestrus
- Estrus / birahi / heat
-
gelisah
/ tidak tenang
-
vulva
membengkak
-
vestibulum
berwarna merah tua
-
pembengkakan
hebat dan penjuluran lipatan-lipatan selaput lendir cervix
-
pengeluaran lendir dari vulva yang
mudah melekat, jernih dan kental
Selama
periode ini folikel terus membesar dengan cepat. Pada sapi betina ovulasi tidak terjadi sampai birahi usai.
- Metestrus atau postestrus
- Diestrus
Korpus
Luteum berkembang dengan sempurna dan pengaruh hormon yang dihasilkan,
progesteron tanpak pada dinding uterus. Endometrium menebal, kelenjar dan urat
daging uterus berkembang sebagai persiapan uterus untuk menampung dan memberi
makan embrio dan pembentukan plasenta.
Diestrus
ini akan berlansung selama kebuntingan. Bila ovum tidak dibuahi kurpus
luteum akan tetap berfungsi selama
kurang lebih 19 hari.
Lama siklus birahi sapi antara 18 - 24
hari dengan rata-rata 21 hari. Lama siklus birahi pada kuda 20 - 23 hari, akan
lebih panjang pada musim semi dan akan lebih pendek pada bulan juni sampai
september.
Pada sapi, lama birahi berkisar antara 6 - 30 jam dengan rata-rata 12 jam. Sapi dewasa rata-rata birahi selama 19,3 jam, sapi dara rata-rata birahi selama 16.1 jam. Rata-rata birahi kambing 24 jam.
Tanda Birahi :
-
ada
lendir transparan di vulva
-
gelisah
-
melenguh/mengoek
-
sering
kencing
-
betina
diam bila dinaiki pejantan
-
abang, abu, angat (vulva memerah,
membengkak dan hangat)
Penyimpangan birahi terjadi bila ada perubahan hormonal atau kelainan yang terjadi di ovarium. contohnya Sapi perah betina masih ada yang birahi sampai kebuntingan triwulan kedua dan kejadian itu normal ± 30 % dari populasi. Penyimpangan yang lain adalah hewan tidak birahi dan juga tidak bunting karena adanya cyste ovari
Pada akhir fase diestrus, corpus luteum mempunyai peranan menenangkan alat kelamin dengan sekresi progesteron dan mengalami kemunduran fungsi yang disebabkan oleh pengaruh prostaglandin yang dihasilkan oleh uterus. Setelah produksi progesteron merendah, yang berarti pencegahan produksi FSH - RH/LH - RH oleh hypothalamus dihilangkan. Sehingga FSH dan LH dilepaskan oleh hypofisa anterior. FSH merangsang folikel tertier pada ovarium untuk tumbuh menjadi folikel de graaf dan menghasilkan estrogen. Semakin masak folikel de graaf semakin banyak produksi estrogen yang akhirnya mencegah produksi FSH dan merangsang terhadap produksi LH. Disamping itu estrogen juga menyebabkan vaskularisasi pada alat kelamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar