Identifikasi Alat Kelamin Ternak
Jantan dan Betina Serta Fungsinya
I. Identifikasi Alat Kelamin Ternak Jantan
Secara
anatomik, alat kelamin jantan dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu
:
- Gonad atau Testes (kelenjar kelamin), merupakan bagian alat kelamin utama
- Saluran reproduksi terdiri atas : Epidydimis, Vas Deferens dan Uretra, Kelenjar-kelenjar mani terdiri atas : kelenjar vesikularis, kelenjar prostata dan kelenjar bulbourethralis atau kelenjar cowper
- Alat kelamin bagian luar yaitu :
-
Penis
sebagai kopulasi, penyalur mani dan urine yang di bungkus preputium
-
Skrotum
T E S T E S
Bentuk Testes bulat panjang dengan sumbu memanjang kearah vertikal. Pada
sapi dewasa panjang testes 12 sampai 15 cm dan diameter antara 6 sampai 8 cm.
Berat testes antara 200 sampai 500 gram, tergantung pada umur, jenis sapi dan
kondisi makanan. Lapisan-lapisan pembungkus testes dari luar kedalam adalah :
epidermis, korium, tunika dartoz, tenunan pengikat longgar, tunika vaginalis
komunis, rongga sempit (lanjutan peritoneum), tunica albugenia, parenchym.
Fungsi Testes :
- Menghasilkan sel kelamin jantan ( spermatozoa )
- Menghasilkan hormon kelamin jantan androgen/testosteron
Epidydimis
Terdiri dari :
- bagian kepala (caput epidydmis)
- bagian badan (corpus epidydimis)
- bagian ekor (cauda epidydimis)
Fungsi epidydimis :
Transportasi,
konsentrasi, pemasakkan/pendewasaan dan tempat sementara (timbunan)
spermatozoa.
Skrotum
Skrotum adalah kantong testes yang berfungsi mengatur
temperatur testes dan epidydimis supaya tetap bertemperatur 4ºC sampai 7ºC
lebih rendah dari temperatur tubuh normal dan melindungi testes dari pengaruh
luar secara langsung.
Kelenjar-kelenjar pelengkap
Kelenjar vesikularis, menghasilkan
cairan agak kental dan lengket berfungsi memberi makanan, menambah volume dan
mengatur pH semen. Kelenjar Prostata, pada sapi jumlahnya sepasang,
bentuknya bulat dan jauh lebih kecil dibanding kelenjar vesikularis. Kelenjar Cowper
bentuknya bulat dan biasanya terlihat adanya tetesan-tetesan cairan dari
penis yang diperkirakan berfungsi membersihkan uretra dari sisa-sisa urin.
Uretra
Uretra adalah saluran yang berfungsi ganda
yaitu sebagai saluran urine dan saluran air mani (sperma), terbentang dari
selepas vasdeferens sampai ke ujung penis. Khusus untuk kambing dilengkapi
dengan tonjolan uretra pada ujung penis yang disebut processus urethralis
Mekanisme
Ejakulasi
Dibagian pangkal uretra, yaitu bagian yang
meluas dengan urat daging licin pada dindingnya, sebagai muara kelenjar
vesikularis, prostata dan ampulla.
Dekat
sebelum kopulasi terjadi masa sperma yang berkonsentrasi tinggi non motil
dikeluarkan oleh ampulla kepangkal uretra yang meluas. Pada waktu yang sama
keluar pula sekresi kelenjar-kelenjar vesikularis dan prostata, bercampur
dibagian yang luas dari uretra itu, muara kantung kemih tertutup oleh
Colliculus seminallis.
Kelenjar cowper bertugas membersihkan dan
menetralkan sisa-sisa urin dalam uretra. Cara berkontraksi dinding pangkal
urethra sangat mendadak sehingga sekresinya keluar dengan memancar. Pada sapi
bila ujung penis telah menyentuh mukosa vagina maka dengan cepat penis itu
menjulur panjang dan disertai dorongan kontraksi otot-otot daging pinggang dan
panggul, penis meluncur ke vagina sampai ke mulut cervix bagian belakang. Apabila
ujung penis tidak sampai dibagian ini, maka muskulator dinding pangkal urethra
berkontraksi dan ini menyebabkan terpancarnya semen ke dalam partio vaginalis
cervicis atau ke dalam lumen servix.
Setelah terpancarnya semen, penis
mengendor, relax dan ditarik keluar dari vagina. Waktu yang diperlukan saat
masuknya penis sampai ejakulasi pada sapi ± 5 detik, sedangkan babi dan kuda
sampai 15 menit.
Penis
dan Praeputium
Penis mempunyai 2 fungsi yaitu
menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina dan untuk saluran
perkemihan. Berbeda dengan jenis hewan lain penis ruminansia mempunyai bagian
yang berbentuk huruf S disebut Flexura Zygmoidea pada saat tidak ereksi
dan dilengkapi dengan otot retraktor penis untuk meluruskannya sewaktu ereksi.
Preputium berasal dari kulit yang berfungsi
melindungi penis dari pengaruh luar dan kekeringan.
Spermatogenesis
Pembentukan spermatozoa dinamakan
spermatogenesis yang terdiri dari 3 tahap :
- Spermatocytogenesis, disebut juga tahap proliferasi atau memperbanyak. Pada fase ini terjadi pembelahan mitosis beberapa kali dan hasil akhirnya spermatosit I .
- Miosis , Spermatosit I akan mengalami miosis hasil akhirnya spermatid yang bentuknya telah memiliki ekor yang kecil
- Spermiogenesis, pada tahap ini spermatid akan menjadi spermatozoa melalui 4 fase yaitu fase Golgi, fase mantel, fase acrosom dan fase pematangan.
Spermatozoa
dihasilkan terus menerus dan dicadangkan dalam epidydimis. Sewaktu di tubuli seminiferi spermatozoa
tidak bergerak baru mulai aktif bergerak setelah di epidydimis.
II.
Identifikasi Alat Kelamin Ternak Betina
Secara
anatomis, alat kelamin ternak betina dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Gonad atau ovarium, merupakan alat kelamin yang utama dan menghasilkan ovum
- Saluran reproduksi betina, terdiri dari oviduct (tuba fallopii), uterus (kornu, korpus dan serviks uteri) dan vagina
- Alat kelamin bagian luar, klitoris dan vulva
Pada bangsa burung, organ reproduksi berbeda dengan hewan
menyusui, dimana ovarium sampai ke uterus hanya satu yaitu sebelah kiri saja
yang berkembang. Sedang yang sebelah kanan tidak berkembang. Pada hewan
menyusui ovarium dan saluran reproduksinya terpisah, tetapi keduanya bergabung
dalam ruang abdomen.
Ovarium
Pada hewan menyusui jumlahnya dua dan berada dekat
ginjal, ukurannya tergantung pada umur dan masa reproduksi ternak betina. Pada
hewan yang sering beranak, ukuran ovariumnya dapat menjadi 2 kali ukuran ovarium betina dara. Bentuk
ovarium bervariasi menurut species hewan dan tergantung pula pada jenis hewan
Polytocous (POLITOKuS) dalam satu kali kelahiran menghasilkan banyak anak atau
monotocous (MONOTOTES/satu kali kelahiran menghasilkan satu anak).
Folikel
Folikel ovarium berasal dari epitel benih
yang melapisi ovarium. Pertumbuhannya
terbagi atas 4 stadium :
- Tahap pertama
Pertumbuhannya
terjadi pada waktu hewan betina masih dalam kandungan dan setelah lahir.
- Tahap kedua
Folikel
primer berkembang menjadi folikel sekunder terjadi pada waktu hewan betina
telah lahir dan mengalami proses pendewasaan tubuh, tidak semua folikel primer
dapat berkembang menjadi folikel sekunder.
Folikel
tertier, yaitu folikel sekunder yang telah tumbuh dewasa, dimana sel-sel
granulosa lebih banyak, folikel lebih besar.
- Tahap ketiga
Perubahan
dari folikel tertier menjadi folikel De graaf (folikel masak). Perubahan ini
terjadi hanya beberapa hari menjelang estrus dan menghasilkan estrogen.
Suatu ovarium dalam mempunyai
folikel-folikel yang berdegenerasi, artinya tidak berhasil menjadi folikel de
graaf.
Ovulasi
Ovulasi adalah peristiwa pecahnya folikel
De Graaf dan keluarnya ovum dari dalam folikeIII.
Korpus
Luteum
Setelah ovulasi, terjadilah kawah pada
permukaan ovarium yang kemudian terisi darah dan cairan limfe serta berwarna
merah, dan disebut korpus rubrum. Kemudian lama-lama mengecil dan berwarna
coklat kepucatan atau coklat keputihan dan disebut korpus albicans.
Peranan korpus luteum
- Korpus luteum periodikum, yaitu korpus luteum yang tumbuh dan beregresi dalam siklus birahi
- Korpus luteum gravidatum, yaitu korpus luteum yang menyertai kebuntingan, berfungsi merawat kebuntingan dengan progesteronnya.
- Korpus luteum persisten, yaitu korpus luteum yang merupakan gangguan terhadap siklus birahi, hewan betina dewasa tidak birahi dalam waktu yang lama walaupun tidak bunting.
Saluran
Reproduksi Betina pada Hewan Menyusui terdiri dari :
-
Ovidukt
atau tuba fallopi
-
Uterus
-
Servix
-
Vagina
Ovidukt
Merupakan saluran yang menghubungkan ovarium
dan uterus serta tergantung oleh messosalphink. Saluran ini berfungsi menerima
sel telur, pembuahan/fertilisasi, saluran spermatozoa dan transportasi ovum
yang telah dibuahi menuju ke uterus serta kapasitasi spermatozoa.
Uterus
Uterus
terbagi atas Kornu uteri, Korpus Uteri, Servix Uteri
Bentuk-bentuk Uterus :
a.
Uterus
Duplex :
Serviks
ada dua buah korpus uteri
tidak
ada kornu uteri terpisah
contoh
: tikus, marmut, kelinci
b.
Uterus
bikornis :
Serviks
hanya satu korpus uteri sangat
pendek contoh : babi
c.
Uterus
bipartitus :
Servix
satu korpus uteri jelas dan panjang
contoh : kucing, anjing,
sapi, domba
d.
Uterus
simplex :
kornu
uteri tidak ada korpus uteri besar
servix
hanya satu contoh : primata
Fungsi
Uterus :
-
Menghasilkan
cairan uterus
-
Kapasitasi
spermatozoa
-
Menghasilkan
progesteron
-
Sebagai
tempat implantasi/nidasi
-
Sebagai
tempat perkembangan embrio
-
Transportasi
spermatozoa
Serviks
Terletak diantara korpus dan vagina.
Fungsi serviks adalah terutama menutup lumen uterus sehingga mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam uterus.
Vagina
Terbagi atas bagian vestibulum, yaitu
bagian sebelah luar yang berhubungan dengan vulva, dan portio vaginalis
cervices yaitu bagian kesebelah serviks. Batas dari dua bagian ini adalah tepat
di kranial munculnya uretra.
Oogenesis
Sama halnya dengan spermatogenesis,
oogenesis (pembentukan sel telur) juga mengalami tahap proliferasi, tahap
miosis dan transformasi. Pada kelamin betina dimulai proses pembentukan sel
telur saat embrional, berhenti setelah lahir dan mulai lagi setelah balig.
- Oogonia
Bakal
sel telur akan bermitosis membentuk ± 7 juta oosit I dan pada waktu lahir
tinggal ± 2 juta dan setelah umur 7 tahun pada manusia hanya tersisa 300.000.
- Miosis
Miosis dimulai semenjak
embrio umur 6 bulan dan berhenti waktu lahir, dimulai kembali setelah dewasa
kelamin didalam folikel. Hasilnya adalah oosit sekunder (II)
yang siap untuk dibuahi bila dilepaskan
oleh folikel De Graff.
- Transformasi
Ada 3 arah : - Penyimpanan Yolk, pigmen.
- Organisasi daerah bakal
- Penentuan selaput pelindung
Pematangan tidak terlalu kentara bila dibanding
spermatogenesis
Daftar pustaka :
- Ilmu Reproduksi Hewan. Oleh Dr Soebadi
Partodiharjo
- Fisiologi Reproduksi Ternak dan Inseminasi
Buatan, oleh Salysburg, G.W.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar